Selasa, 02 Oktober 2012

GMNI Tuding Dekan Fakultas Tehnik UGP KKN

 

Takengen | Lintas Gayo - Gerakan Nasional Mahasiswa Indonesia (GMNI) cabang Aceh Tengah menuding Dekan Fakultas Tehnik Universitas Gajah Putih KKN dalam menjalankan tugasnya.

Dalam pernyataan yang ditandatangani Aramiko Aritonang, yang diterima Lintas Gayo, Kamis, (27/9) ,  GMNI menyebut beberapa tindakan dekan yang dinilai berbau KKN seperti, seperti mengganti dosen tetap tanpa pemberitahuan atau surat pemecatan kemudian menggantinya dengan famili dekan.
Selain itu, Dekan Fakultas Tehnik, Zainal Abidin dinilai GMNI mengganti dosen yang dikeluarkan tidak berkualitas sehingga banyak dikeluhkan mahasiswa. Demikian halnya bendahara Fakultas Tehnik UGP ditangani oleh sang dekan.
Dekan fakultas tehnik diduga GMNI  menjadikan fakultas tersebut sebagai ladang mencari uang. GMNI menilai, akibat keadaan ini, telah menodai semangat reformasi  serta  berakibat buruk bagi kemajuan akademik mahasiswa fakultas tehnik.
Dekan Fakultas Tehnik, Zainal Abdidin M.Kom yang dikonfirmasi terkait tudingan KKN yang dilakukannya selama menjadi dekan melalui sambungan telepon seluler mengaku sedang berada di Lhokseumawe, Jum’at pagi (28/9). Zainal membantah semua tudingan GMNI.
Menurut  Zainal, dia tidak pernah memecat dosen. Dosen yang tidak pernah masuk, sesuai ketentuan yang berlaku memang dilakukan pemecatan.
Menjawab bahwa famili sang dekan yang menggantikan dosen yang dipecat, Zainal juga membantah.  Menurut Zainal, perekrutan dosen di fakultas tehnik dilakukan sesuai ketentuan yang ada, bukan berdasarkan KKN.
Demikian halnya bendahara, bukan ditangani oleh  sang dekan. “Kalau memang ada yang tidak sesuai mari kita diskusikan secara terbuka”, kata Zainal dan menyatakan segera pulang dari Lhokseumawe.
Mantan Bendahara Fakultas Tehnik UGP, Ani yang coba dikonfirmasi Jum’at siang  (28/9) menyatakan sudah dipecat sejak 10 bulan lalu dan saat ditelepon sedang mengajar sehingga minta dihubungi lagi setelah selesai mengajar.
Rektor Universitas Gajah Putih Takengon , Ir.Syukur Kobath yang diminta konfirmasinya terkait tudingan ini menyakan bahwa akan memanggil para pihak  di sana untuk dimusyawarahkan.
“Kita rapatkan dulu. Tidak boleh ada tudingan yang tidak baik karena hal itu akan membunuh karakter  yang bersangkutan”, pungkas Rektor UGP (Win RB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar